Gen Alpha mereka menyebutnya saat ini, adalah generasi yang lahir mulai tahun 2010 ke atas. Sederhananya siswa menengah pertama termasuk dalam generasi ini. Mereka tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat, seperti kecerdasan buatan, AI (Artificial Intelligence), dan sebagainya. Dunia mereka sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pendidikan untuk Gen Alpha juga harus disiapkan secara berbeda dan lebih adaptif.
Anak-anak Gen Alpha cenderung cepat dalam memahami teknologi dan terbiasa dengan pembelajaran visual dan interaktif. Tak dapat dipungkiri Sistem pendidikan masa depan perlu memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari proses belajar yang saat ini sedang digalakkan.
Namun, pendidikan tidak hanya soal teknologi. Pendidikan karakter dan pemdidikan keagamaan sangat perlu dibekalkan kepada Gen Alpha. Mengapa demikian? Karena Gen Alpha terlalu kreatif memanfaatkan teknologi tanpa tau akibat setelahnya, terlalu asyik bermain di dunia maya sehingga adab dan karakter mulai luntur.
Madrasah dan lembaga pendidikan menjadi tempat utama untuk menanamkan nilai-nilai positif serta membekali generasi ini dengan keterampilan berpikir kritis serta benar atau tidaknya atas tindakan yang harus dilakukan di dunia nyata.
Dengan pendidikan yang tepat, Gen Alpha akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijak secara emosional dan sosial. Mereka yang mau belajar saat ini adalah pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dan menciptakan solusi untuk masa depan yang lebih baik.
Komentar
Posting Komentar