Di tengah rutinitas harian sebagai tenaga pendidik yang penuh dengan target dan tuntutan, saya menemukan momen jeda yang tidak biasa—sebuah healing yang datang melalui pengalaman menjadi panitia Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) MTs Provinsi Jawa Timur, khususnya di cabang seni tarik suara (singer). Acara bergengsi ini berlangsung pada 7–9 Juli 2025 di Jember, dan saya beruntung bisa menjadi bagian dari tim pelaksana kegiatan yang mendalamkan makna, memperluas pergaulan, sekaligus menyegarkan jiwa. Cabang singer menjadi salah satu cabang paling menyita perhatian dalam Porseni kali ini. Selain karena melibatkan banyak peserta berbakat dari berbagai daerah di Jawa Timur, cabang ini juga disiarkan langsung melalui live streaming di YouTube, menjangkau penonton dari seluruh penjuru tanah air. Inilah kali pertama cabang singer mendapat porsi eksposur sebesar ini, dan kami sebagai panitia tentu merasa bangga, namun juga penuh tanggung jawab. Sejak masa persiapan, saya terlibat dalam pengatu...
Suara sorak terbentang dari telapak tangan sekelompok anak berseragam cokelat tua dan muda di tengah lapang. Mereka adalah anggota Pramuka, yang mengikuti bagian dari proses pendidikan yang jauh lebih luas dari sekedar ruang kelas. Di sinilah, pelajaran hidup dimulai bukan dari buku, tapi dari pengalaman nyata.
Kegiatan Pramuka adalah bentuk pendidikan karakter yang tak tergantikan. Di sinilah anak-anak belajar tentang kedisiplinan, kepemimpinan, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Saat mereka harus bangun pagi, menyiapkan perlengkapan sendiri, atau menolong teman yang kelelahan saat mendaki, mereka sedang belajar menjadi manusia tangguh. Tanpa sadar, mereka sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Di balik kegiatan baris-berbaris, memasak di alam terbuka, dan menyelesaikan sandi-sandi, tersimpan nilai-nilai kehidupan yang akan menemani mereka sepanjang jalan. Mereka tidak hanya diajarkan cara bertahan hidup di alam, tetapi juga diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan. Pendidikan yang mereka terima di Pramuka bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga tentang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, jujur, dan berintegritas.
Ketika kelak mereka dewasa, mereka akan mengenang saat-saat saat berkemah di bawah langit malam, saat api unggun menyala, dan kakak pembina bercerita tentang arti menjadi pemimpin. Di situlah mereka belajar bahwa menjadi pemimpin bukan soal jabatan, tapi soal memberi teladan dan melayani.
Keren. Salam literasi🙏🙏
BalasHapus