Langsung ke konten utama

KEISTIMEWAAN PANCASILA BUKANLAH AL QUR’AN HADITS/HASIT YASIN

KEISTIMEWAAN PANCASILA BUKANLAH AL QUR'AN HADITS Istilah dalam peribahasa indonesia dikatakan sinonem dengan kata identik tapi tidak sama namun penuh dengan penafsiran.Berbicara tentang pancasila tidak lain kita akan membicarakan tentang dasar negara kita sendiri yang merukan hasil dari perjuanagan para pahlawan kita yang sangat cinta terhadap keutuhan negaranya. Pncasila sebagai simbul kebesaran jiwa yang suci untuk memupuk rasa rindu akan kebersamaan idiologi dan pandangan hidup bangsa dalam mewujudkan terhadap keutuhan bangsa dan negara.Pancasila adalah sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki peran yang sangat aktif dan penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila yang terkandung di dalamnya ibarat al qur'an dan al hadits sebagai landasan dasar pokok dalam syare'at islam, demikian pula pancasila bukan hanya menjadi dasar hukum dan kebijakan negara, tetapi juga menjad...

Reaktualisasi Penanaman Nilai Pancasila Bagi Stakeholder Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Jember By Nurul Laili, S.Pd., M.Pd.I

 

Sent from Mail for Windows

Pendahuluan

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia yang memuat nilai-nilai fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lima sila dalam Pancasila bukan sekadar slogan atau hafalan di sekolah, tetapi merupakan landasan moral, etika, dan spiritual yang harus terinternalisasi dalam kehidupan setiap individu. Pendidikan menjadi ruang strategis dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, khususnya di tingkat pendidikan menengah pertama seperti Madrasah Tsanawiyah.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Jember, sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam dan bagian dari sistem pendidikan nasional, memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh stakeholder-nya. Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila menjadi penting untuk menjawab tantangan zaman, seperti derasnya arus globalisasi, krisis moral, intoleransi, serta lunturnya semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.

Makna Reaktualisasi Nilai Pancasila

Reaktualisasi berarti menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah ada agar tetap relevan dengan konteks kekinian. Dalam hal ini, nilai-nilai Pancasila bukan sesuatu yang baru, tetapi perlu ditafsirkan ulang dan diterapkan secara nyata dalam lingkungan madrasah sesuai dengan perkembangan zaman.

Nilai Ketuhanan, misalnya, perlu ditanamkan bukan hanya dalam bentuk kegiatan keagamaan ritual, tetapi juga dalam bentuk toleransi antar umat beragama. Nilai kemanusiaan harus tampak dalam kepedulian sosial. Persatuan diterjemahkan dalam sikap saling menghargai keberagaman. Demokrasi dilatih dalam forum musyawarah dan pengambilan keputusan. Sedangkan keadilan sosial harus terwujud dalam pemerataan layanan pendidikan dan keadilan dalam perlakuan kepada siswa tanpa diskriminasi.

Peran Strategis Stakeholder Madrasah

Stakeholder madrasah adalah seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka meliputi kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, serta komite madrasah. Masing-masing memiliki peran penting dalam reaktualisasi nilai Pancasila.

Kepala Madrasah: Pemimpin yang Visioner dan Berkarakter Pancasila

Sebagai pemimpin lembaga, kepala madrasah menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kebijakan, program, dan keteladanan. Reaktualisasi nilai Pancasila bisa dilakukan dengan:
- Menyusun visi dan misi madrasah yang mengedepankan nilai kebangsaan.
- Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam rencana strategis lembaga.
- Menumbuhkan budaya musyawarah, keterbukaan, dan keadilan dalam pengambilan keputusan.

Guru: Pendidik Sekaligus Penanam Nilai

Guru adalah figur sentral dalam proses pendidikan karakter. Dalam konteks reaktualisasi nilai Pancasila, guru harus mampu:
- Mengintegrasikan nilai Pancasila ke dalam pembelajaran lintas mata pelajaran.
- Memberikan contoh nyata nilai toleransi, empati, dan tanggung jawab.
- Mendorong diskusi kritis tentang isu-isu kebangsaan yang relevan.

Tenaga Kependidikan: Pelayan Pendidikan yang Bermartabat

Tenaga kependidikan juga berkontribusi dalam menciptakan iklim madrasah yang Pancasilais melalui pelayanan yang adil, ramah, dan transparan.

Siswa: Generasi Penerus yang Siap Berkarya

Siswa merupakan generasi yang akan mewarisi bangsa ini. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali dengan pemahaman dan praktik langsung nilai-nilai Pancasila:
- Aktif dalam OSIM sebagai latihan demokrasi dan kepemimpinan.
- Terlibat dalam kegiatan sosial seperti bakti sosial dan kampanye toleransi.
- Melatih empati dan tanggung jawab melalui kegiatan keagamaan dan gotong royong.

Orang Tua dan Komite Madrasah: Mitra Strategis Pendidikan Karakter

Penanaman nilai Pancasila di madrasah tidak akan berhasil tanpa dukungan dari keluarga:
- Memberikan keteladanan di rumah.
- Mendorong anak aktif dalam kegiatan kebangsaan.
- Menjaga lingkungan keluarga yang demokratis dan toleran.

Strategi Implementasi Nilai Pancasila di MTsN 7 Jember

- Penguatan kurikulum dan pembelajaran berbasis nilai Pancasila.
- Keteladanan dari semua warga madrasah.
- Kegiatan ekstrakurikuler bernuansa kebangsaan.
- Kolaborasi antara madrasah dan masyarakat sekitar.

Tantangan dan Solusi

Beberapa tantangan:
- Pandangan sempit bahwa Pancasila bertentangan dengan Islam.
- Kurangnya keteladanan dari pendidik.
- Minimnya evaluasi karakter siswa.

Solusinya:
- Pelatihan ideologi Pancasila berbasis Islam moderat.
- Penetapan indikator karakter berbasis Pancasila.
- SOP nilai-nilai madrasah berlandaskan Pancasila dan Islam.

Penutup

Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila di MTsN 7 Jember merupakan keharusan untuk membentuk generasi religius, nasionalis, dan cinta tanah air. Dengan peran aktif semua stakeholder, madrasah dapat menjadi wadah utama pembentukan karakter bangsa yang bermartabat. Pancasila adalah milik masa depan, bukan hanya masa lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

MASA DEPAN DIBALIK PENDIDIKAN NYATA KEGIATAN PRAMUKA | Muhammad Pandu Syarifuddin (Ka_Pan)

Suara sorak terbentang dari telapak tangan sekelompok anak berseragam cokelat tua dan muda di tengah lapang. Mereka adalah anggota Pramuka, yang mengikuti bagian dari proses pendidikan yang jauh lebih luas dari sekedar ruang kelas. Di sinilah, pelajaran hidup dimulai bukan dari buku, tapi dari pengalaman nyata. Kegiatan Pramuka adalah bentuk pendidikan karakter yang tak tergantikan. Di sinilah anak-anak belajar tentang kedisiplinan, kepemimpinan, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Saat mereka harus bangun pagi, menyiapkan perlengkapan sendiri, atau menolong teman yang kelelahan saat mendaki, mereka sedang belajar menjadi manusia tangguh. Tanpa sadar, mereka sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Di balik kegiatan baris-berbaris, memasak di alam terbuka, dan menyelesaikan sandi-sandi, tersimpan nilai-nilai kehidupan yang akan menemani mereka sepanjang jalan. Mereka tidak hanya diajarkan cara bertahan hidup di alam, tetapi juga diajarkan untuk pedul...