Langsung ke konten utama

Menepi Sejenak di Pantai Sobo: Liburan Tenang di Banyuwangi/ Miftahur Rizal, S.Pd.

Hari itu, langit Banyuwangi tampak cerah. Udara pagi yang segar mengiringi langkahku bersama beberapa teman menuju sebuah destinasi yang belum terlalu ramai dikenal wisatawan: Pantai Sobo . Terletak tak jauh dari pusat kota Banyuwangi, pantai ini berada di Kelurahan Sobo, hanya sekitar 15 menit perjalanan menggunakan motor atau mobil. Akses jalannya cukup baik, dan rute menuju pantai bisa ditempuh dengan mudah sambil menikmati pemandangan khas kota pesisir. Sepanjang perjalanan, kami melewati permukiman warga, sawah-sawah hijau, serta beberapa warung sederhana. Suasananya tenang dan ramah. Tidak ada hiruk pikuk kendaraan seperti di tempat-tempat wisata populer. Ini yang membuatku merasa bahwa perjalanan ini akan berbeda—lebih santai dan dekat dengan kehidupan lokal. Sesampainya di Pantai Sobo, kami disambut oleh suara deburan ombak dan angin laut yang menenangkan. Pantainya memang tidak terlalu besar, namun cukup luas untuk berjalan kaki menyusuri tepiannya. Pasir...

“HEALING-HEALING: Cukup Jember dan SekitarnyaI” BY Nurul Laili, S.Pd., M.Pd.I

 

 

Sent from Mail for Windows

 

"Liburan bukan sekadar jeda, tetapi momen mengisi ulang jiwa yang sempat lelah karena tugas mulia."

Pendahuluan

Menjadi guru bukan hanya profesi, tetapi pengabdian. Di balik senyuman yang selalu ditampilkan di hadapan siswa, ada tumpukan pekerjaan administrasi, beban tanggung jawab mendidik, membina karakter, hingga merancang pembelajaran yang kreatif untuk generasi Z yang penuh tantangan. Maka tak heran, saat libur tiba, rasanya seperti oase di tengah gurun. Liburan adalah waktu yang ditunggu-tunggu, bukan sekadar untuk beristirahat secara fisik, namun juga untuk healing—penyembuhan jiwa dan pikiran setelah berbulan-bulan berkutat dengan rutinitas yang padat.

Makna Healing bagi Guru

Istilah healing yang kini populer di kalangan masyarakat, bukan lagi sebatas trend. Bagi guru, healing adalah kebutuhan mental dan spiritual. Healing bukan harus pergi ke tempat mewah atau jauh dari rumah. Healing adalah saat kita memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk rehat, menikmati waktu, memeluk keheningan, atau sekadar menghirup udara segar tanpa memikirkan tumpukan tugas.

 

Guru pun manusia. Guru juga butuh ruang untuk menghela napas panjang, mengosongkan pikiran dari beban harian, agar ketika masuk kembali ke madrasah, energi itu terisi penuh dan semangat kembali berkobar.

Liburan Sepenuh Hati: Bukan Sekadar Jalan-Jalan

Menikmati liburan sepenuh hati artinya hadir penuh dalam momen istirahat. Tidak terus menerus mengecek grup WhatsApp kerja, tidak membiarkan pikiran terjebak pada rencana semester depan. Ini tentang memberi izin pada diri untuk hidup utuh di masa liburan—melakukan apa yang kita sukai, entah itu membaca, berkebun, memasak, berlibur bersama keluarga, atau sekadar rebahan sambil mendengar musik favorit.

 

Berikut adalah beberapa ide healing-healing sederhana namun bermakna bagi guru-guru MTs Negeri 7 Jember:

1. Wisata Alam di Sekitar Jember: Menyatu dengan alam dapat menenangkan pikiran dan memberikan ruang refleksi yang dalam.

2. Ngopi Sore di Teras Rumah: Duduk santai bisa menjadi penyembuh yang ampuh.

3. Membaca Buku yang Tertunda: Liburan adalah waktu yang tepat untuk kembali menyelami dunia literasi.

4. Bersilaturahmi: Healing bisa berarti pulang kampung atau bercengkrama dengan sahabat lama.

5. Refleksi Diri: Menulis jurnal pribadi bisa menjadi terapi sederhana yang menyembuhkan.

Liburan Sebagai Investasi Kesehatan Mental

Sebagai pendidik, kita dituntut untuk selalu tampil prima—baik secara akademis, emosional, maupun spiritual. Namun, semua itu tidak akan maksimal tanpa adanya keseimbangan dalam hidup. Liburan yang dinikmati dengan penuh kesadaran adalah investasi bagi kesehatan mental. Guru yang bahagia dan sehat mental akan lebih efektif dalam mendidik. Ketika guru mampu menyembuhkan dirinya, maka ia pun akan lebih siap menyembuhkan luka-luka batin siswanya dengan kasih sayang.

Madrasah Butuh Guru yang Bahagia

Madrasah bukan hanya butuh guru yang cerdas, tapi juga guru yang bahagia. Guru yang menyayangi dirinya sendiri akan lebih mudah menyayangi siswa-siswanya. Maka, jangan merasa bersalah untuk menikmati liburan. Jangan merasa bersalah untuk healing. Karena sesungguhnya, itu adalah bagian dari proses memantaskan diri agar lebih siap menghadapi semester baru dengan penuh semangat.

Penutup: Mari Nikmati Liburan dengan Sepenuh Hati

Liburan bukan pelarian, tetapi pemulihan. Healing bukan tanda lemah, tetapi tanda kita mencintai diri dan profesi. Di balik senyum seorang guru saat kembali ke madrasah, ada liburan yang dinikmati dengan tulus, ada waktu istirahat yang digunakan dengan bijak.

 

Untuk seluruh guru MTs Negeri 7 Jember, selamat menikmati liburan. Mari kita rehat sejenak, bukan untuk lari dari tugas, tetapi untuk kembali lebih kuat.

 

"Istirahat bukan menyerah. Justru dari istirahat, kita belajar kembali untuk melangkah dengan tenaga dan cinta yang lebih besar."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...