Liburan kali ini terasa berbeda. Bukan karena tempat yang dikunjungi luar biasa mewah atau perjalanan yang istimewa, tetapi karena kebersamaan yang tercipta bersama kawan-kawan dari panitia kesekretariatan Porseni Jatim 2025. Siapa sangka, dari sebuah amanah kepanitiaan yang awalnya terasa penuh tanggung jawab, justru tumbuh kehangatan, kekompakan, dan persahabatan yang tidak disangka-sangka. Kami datang dari berbagai latar belakang madrasah, membawa semangat masing-masing, bertemu dalam satu tugas: menyukseskan kegiatan besar ini. Hari-hari yang awalnya dipenuhi rapat, dokumen, dan cek ulang administrasi, perlahan berubah menjadi momen yang penuh canda tawa. Mulai dari saling berbagi cerita, membantu satu sama lain saat kelelahan, hingga menikmati secangkir kopi larut malam hingga semuanya terasa bermakna. Liburan ini bukan hanya tentang melepas penat. Ini tentang rasa syukur karena dipertemukan dengan orang-orang hebat yang dengan sepenuh hati bekerja sama, salin...
Pembiasaan Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia untuk Siswa Madrasah Tsanawiyah / Enki Dani N. S.Pd. M.Pd.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Di jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs), penanaman nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan secara terus-menerus melalui kegiatan pembiasaan agar tertanam kuat dalam sikap dan perilaku siswa. Pembiasaan ini bukan hanya dilakukan dalam bentuk hafalan, melainkan melalui pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat dikembangkan melalui aktivitas harian siswa. Misalnya, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dibiasakan melalui pelaksanaan shalat berjamaah, membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan belajar, serta meningkatkan rasa syukur dan toleransi antar umat beragama.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dapat ditanamkan melalui kegiatan bakti sosial, empati kepada teman yang mengalami kesulitan, dan gotong royong. Selain itu, pembiasaan nilai Persatuan Indonesia dapat dilakukan dengan menjunjung semangat kebersamaan dan menghargai keberagaman suku, budaya, maupun pendapat dalam diskusi.
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan dapat dilatih melalui pemilihan ketua kelas atau pengambilan keputusan dalam organisasi siswa. Sedangkan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat ditanamkan melalui pembagian tugas secara adil, serta kesadaran menjaga fasilitas madrasah untuk kepentingan bersama.
Melalui pendekatan pembiasaan yang konsisten dan didukung oleh seluruh unsur madrasah, guru, kepala madrasah, dan orang tua, kesadaran ber-Pancasila tidak hanya menjadi slogan, melainkan menjadi jati diri siswa dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Kesadaran ini akan menjadi pondasi kokoh bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas kebangsaan.
Komentar
Posting Komentar